Perang Korea
Latar Belakang
Perang Korea berlangsung pada saat
Jepang menyerah kepada Sekutu. Dengan alasan untuk memusnahkan sisa-sisa
pasukan Jepang di korea,sehingga Amerika Serikat dan Uni Soviet melancarkan
serangan untuk menduduki wilayah tersebut.Amerika Serikat mendarat pada Korea
bagian Selatan dan Uni Soviet mendarat pada Korea bagian utara,dengan batas
wilayah pada garis lintang 38°.
Pada tanggal
15 Agustus 1948,terbentuklah pemerintahan Republik Korea (Selatan) dengan
Ibukota negaranya Seoul dan Presiden pertama Republik Korea adalah Dr. Syngman
Rhee.
pada tanggal 1 Mei 1948,Uni Soviet
membentuk negara Republik Demokratik Rakyat Korea (Korea Utara) dengan ibukota
Pyongyang dan Uni Soviet mengangkat Kim Il Sung sebagai presidennya.Korea Utara
menjalin hubungan dengan Cina sehingga kekuatan komunis di Asia semakin kokoh.
Proses Peperangan
Suasana tegang mulai terasa di
Semenanjung Korea, setelah pihak Utara mulai memprovokasi dengan berbagai
pelanggaran di perbatasan pada sekitar tahun 1949. Dengan alasan untuk
menyatukan kembali Korea pada tanggal 25 Juli 1950 tentara Korea Utara
melintasi garis demarkasi dan menyerbu Korea Selatan. Tentara Korea Selatan
karena persenjataannya tidak memadai tidak berhasil menghalau tentara Korea
Utara.
Atas agresi Korea Utara itu, Korea
Selatan mengadukan masalah itu ke Dewan Keamanan PBB. Sebagai solusinya, Dewan
Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang intinya memerintahkan pihak Korea Utara
menarik pasukannya hingga garis lintang 38°. Selain itu, Dewan Keamanan PBB
juga meminta bantuan anggota PBB untuk memberi bantuan militer ke Korea. Untuk
itu, segera dibentuk pasukan PBB yang berasal dari enam belas negara anggota.
Amerika Serikat mendapat mandat Dewan Keamanan PBB untuk memimpin pasukan PBB
ke Korea. Sebagai komandan pasukan PBB dipilih Jenderal Douglas Mac Arthur.
Pasukan PBB berhasil mendesak pasukan Korea Utara bahkan melewati garis lintang
38°. Pada tanggal 19 Oktober 1950 pasukan PBB berhasil menduduki Pyongyang, ibu
kota Korea Utara. Langkah itu dilakukan pasukan PBB karena menurut Mac Arthur
keamanan di Semenanjung Korea akan terjadi apabila dua negara itu disatukan.
Cina
yang menjalin hubungan diplomatik dan seideologi dengan Korea Utara tidak
menerima tindakan pasukan PBB tersebut. Cina berpendapat bahwa itu hanya
strategi Amerika Serikat saja untuk memperluas pengaruhnya di Korea. Oleh
karena tidak menerima tindakan pasukan PBB, Cina mengirimkan pasukannya dan
membantu pertahanan pasukan Korea Utara. Pada tanggal 4 Januari 1951 pasukan PBB
terdesak pasukan gabungan Cina–Korea Utara. Bahkan, ibu kota Korea Selatan,
Seoul jatuh ke tangan pasukan gabungan. Atas peristiwa yang mengejutkan
tersebut, Dewan Keamanan PBB kembali bersidang. Dewan Keamanan PBB mengambil
keputusan bahwa tindakan Cina membantu Korea Utara adalah salah dan sebagai
konsekuensinya dijalankan embargo ekonomi terhadap negara tersebut. Pada
tanggal 12 Maret 1951 pasukan PBB yang telah mengonsolidasikan diri berhasil
merebut kembali kota Seoul, Korea Selatan.
Akhir Peperangan
Gencatan senjata antara Korea Utara
dan Korea Selatan terjadi setelah Uni Soviet turut campur tangan. Kesepakatan
perdamaian tercapai pada tanggal 27 Juli 1953. Pada hari itu, ditandatangani
Persetujuan P’an Munjom yang menegaskan adanya dua Korea seperti yang kita
kenal sekarang. Perang Korea yang berlangsung selama tiga tahun 1950–1953 telah
menghancurkan segala sumber daya Korea.Walaupun sudah melakukan gencatan
senjata,tetapi hingga sekarang kedua Negara tersebut masih mengambil sikap
bermusuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar